Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Selasa, 09 Oktober 2012

Indonesia Mengubah



          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengubah berarti menjadikan sesuatu berbeda atau menukar bentuk bahkan mengatur kembali. Dan Sejarah Indonesia mencatat bahwa pemuda punya peran penting dalam membawa perubahan. Indonesia itu kebanyakan musiman sebenarnya, mulai dari buah, bahkan memasang bendera nasional kita, merah putih juga musiman, semangat pemuda Indonesia juga musiman, tunggu udah deket 28 Oktober baru deh semangat.

          Sudah berapa tindakan yang kita lakukan untuk membangun perubahan Indonesia? Atau mungkin pribadi kita lebih sering menuntut kelemahan Indonesia (You Know What I Mean). Menuntut kesejahteraan, menuntut pendidikan, menuntut subsidi BBM, menuntut apa yang menurut lo mesti dituntut. Dan penuntut biasanya hanya diam, duduk sambil merhatiin televisi dengan tema Kebijakan Presiden. Indonesia mencari jutaan pemuda untuk membuat perubahan dibanding penuntut perubahan. Kalau nemuin link di Internet tentang kriminal atau demonstrasi, seberapa sering kita copy paste lalu share ketimbang berita baik dari Indonesia? Hal ini menunjukkan betapa sulitnya melakukan perubahan untuk kebaikan Indonesia. Susah, tapi pasti bisa. Kalo mikir lawang sewu apa sih yang lo pikirin? Gua yakin pasti horor dan cenderung mengabaikan bahwa Lawang Sewu adalah gedung bersejarah. Kenapa bisa berpikir horor? Berita? Media? Acara Bego?

          Kembali ke pemuda,  gua yakin pemuda daerah di Indonesia pengen banget melakukan suatu perubahan di lingkungan sekitarnya tapi yang jadi kata kuncinya “Nggak tau apa“. Dan kesalahan kedua pola pikir pemuda Indonesia adalah jika ditanyakan “Siapa yang bertanggungjawab mencerdaskan bangsa?”. Pola pikir kita salah kalau kita menjawab guru, karena menurut gua, mencerdaskan bangsa adalah tanggungjawab seluruh orang Indonesia yang sudah menerima pendidikan. Ada yang tahu Ki Hajar Dewantara Drop Out? Seseorang yang nggak punya gelar pendidikan tetapi sadar bahwa dia punya ilmu dan kemudian membangun sekolah rakyat pertama.

          Pernah heran ngeliatin ibu kita bersih-bersih rumah walau ada pembantu? Perasaan memiliki rumah ini yang membedakan ibu kita dan kita. Rumah itu milik kita bukan milik pembantu. Rasa memiliki Indonesia penting untuk ditanamkan. Indonesia bukanlah perahu kecil dengan muatan 2 atau 3 orang Indonesia adalah kapal besar tetapi hal ini gak membuat kita terus menunggu perubahan. Karena perubahan tidak harus ditunggu tapi dilakukan. Indonesia bukan negara sempurna oleh karena itu, ada banyak potensi  untuk kita ubah ke arah yang lebih baik. Apapun itu ciptakan perubahan untuk Indonesia, karena itulah yang Indonesia harapkan dari rakyat nya.
We are the Change That Indonesia Need

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.