“Bangun pemudi pemuda Indonesia. Tangan
bajumu singsingkan untuk negara. Masa yang akan datang kewajibanmulah.
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa” – Bangun Pemudi Pemuda.
69 tahun sudah republik ini
berdiri, tentu bukan sebuah usia muda. Sudah terlalu lama republik ini tidur
bahkan ditidurkan oleh pemimpin sendiri. 69 tahun sudah Indonesia ini berdiri
dan sampai sekarang entak bangun dari seorang Alfred Simanjuntak masih
mengumandang. Kumandang Entak bangun untuk para pemuda yang masih sibuk dengan
urusan sendiri—bahkan tangan baju mereka masih panjang dan putih bersih.
Ada makna besar di balik sebuah
lagu karangan Alfred Simanjuntak. Ada tujuan besar dibalik dari hanya sebuah mars
sekolah ini. Pemudi pemuda Indonesia dientakkan dari tidur mereka, diingatkan
kembali bahwa di luar kasur hangat masih ada sebuah tanggungan. Masih ada
sebuah janji kemerdekaan yang harus pemuda pemudi Indonesia lunaskan terhadap
nusa.
Alfred Simanjuntak berusaha menanamkan sebuah ide bahwa cinta Indonesia
tak hanya bangun dari tempat tidur. Tetapi sebuah entakan itu harus dilanjuti
oleh singsingan tangan baju dan turun tangan. Singsingan tangan baju menjadi
bukti bahwa siapa lagi yang akan membereskan masalah ini kalau bukan kita si
empunya nusa ini. Harus ada sebuah langkah untuk melunasi janji kemerdekaan
ini.
Janji kemerdekaan menjadi sebuah tanggungan untuk membuat Indonesia menjadi
sebuah republik hebat seperti cita-cita para pendiri. Belum lama kita pun sudah
melaksanakan salah satu tanggung jawab untuk melakukan perubahan. Pemilu kali
ini pun menjadi salah satu tanggungan penting untuk menentukan arah bangsa.
Bahkan Alfred Simanjuntak mengentak kepada kita bahwa masa depan Indonesia
menjadi kewajiban kita, pemudi pemuda nusa.
Masa
depan bangsa tertumpu pada pundak pemudi pemuda. Jujur, ikhlas, bekerja keras,
berhati teguh lurus serta bertingkah laku halus wajib ditanamkan untuk dasar
perjuangan. Bangsa ini harus dibangun oleh turun tangan semua orang. Bayangkan
ketika semua orang mau bangun bahkan
menyingsingkan tangan baju mereka. Negara ini akan menjadi luar biasa ketika
semua orang sadar akan masalah dan ikut turun tangan menyelesaikan.
Kutipan
lagu pemudi pemuda tak akan lagi mengingatkan kita untuk mengangkat bambu dan
senjata untuk membela bangsa ini. Pemudi pemuda harus menatap kepada masa depan
Indonesia dan kemudian turun tangan mengatasi masalah untuk memastikan bahwa
bangsa ini ada di jalan yang benar. Tentu tidak ada kepastian masa depan tanpa
adanya usaha.
Entakan
bangun adalah sebuah usaha bersama. Para pendiri bangsa adalah pengentak
pertama republik ini, mendirikan dan membangun bakal bangsa besar. Kini di 69
tahun Indonesia, pemudi pemuda adalah pengentak bangun berikut, untuk
membangunkan teman sekitar lainnya. Untuk membangunkan republik ini di tengah
tidur panjang.
Perjuangan
bangsa ini untuk menatap masa depan tergantung dengan tindakan kita hari ini.
69 tahun ini biarlah menjadi sebuah entak bangun kelahiran Indonesia baru. Di
hari berikutnya ada sebuah perjuangan singsingan tangan baju untuk sebuah masa
depan bangsa. Tanggung jawab akan nusa ini adalah sebuah tanggungan bersama,
dimulai dari para pendiri, dilanjutkan ke pemudi pemuda untuk sebuah masa depan
Indonesia.
catatan : Tulisan ini kemudian ditulis ulang dengan konsep dan judul sama dan kemudian diunggah ulang di arthinkle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar