Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Sabtu, 30 Mei 2015

Berayah Perangkat – Beribu Kecanggihan

Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan aturan dalam masyarakat. Orang tua sebagai perangkat pertama dan utama seorang anak berinteraksi. Proses ini kemudian yang menempatkan ayah dan ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Setiap aktivitas anak di rumah didasari oleh didikan ayah dan ajaran ibu. Namun kian lama peran perangkat keluarga mulai tergerus. Ayah mulai sibuk dengan lembar-lembar laporan, ibu kian sibuk dengan pekerjaan di kantor atau mungkin di rumah dengan cucian dan piring kotor. Tumpukan laporan serta cucian dan debu di rumah mungkin terlihat ingin segera dibereskan ketimbang anak-anak sendiri. Ya anak mungkin bisa menyusul kemudian—belakangan!

Namun niatan belakangan ini hanya tinggal urun angan. Teknologi dan kecepatan kemajuan membuat keluarga memiliki alternatif lain dalam mendidik dan mengurus anak. Perangkat canggih atau yang lebih akrab dengan nama panggilan baratnya, gadget, hadir menjadi solusi di tengah tumpukan laporan serta cucian dan debu di rumah. Kemajuan perangkat canggih telah membawa berbagai perubahan terhadap peran ayah dan ibu. Berbagai tugas-tugas rumah tangga kini bisa diwakilkan pada perangkat-perangkat baru berteknologi canggih sehingga mereka tidak perlu repot lagi. Celakanya adalah kecanggihan ini pun diaplikasikan pada proses mendidik dan mengurus anak.

Dengan ayah dan ibu baru bernamakan perangkat canggih ini membuat kita tentu menanyakan sesuatu yang menjanggal. Kesibukan ayah dan ibu begitu beratkah sehingga sedemikian menyita waktu tujuh hari dalam seminggu atau hanya saja sekadar mengambil jalan pintas untuk segera bersantai? Entah mungkin kelak, kita akan memanggil perangkat canggih dengan sebutan ayah dan ibu. Proses pendidikan dasar dalam keluarga kemudian ditata jaringan internet dan program dalam orang tua baru, perangkat canggih. Ibarat mata uang, pengaruh kemajuan teknologi bagi kehidupan memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang tapi tidak bisa dipisahkan. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberi dampak positif bagi keluarga, mempermudah kehidupan dalam satu atap, layaknya jalan pintas.

Jalan pintas memang terlihat mengasikan tetapi sejatinya ada sesuatu yang dikorbankan pada sepanjang jalan tersebut, dalam hal ini adalah anak dan pendidikan. The Halifax Insurance Digital Home Index mencatat Dua per tiga anak-anak bahkan mengaku menggunakan perangkat mereka di tempat tidur, termasuk ponsel dan tablet. Lebih dari sepertiga dari anak-anak bahkan menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, bahkan dengan ayah dan ibu yang sekalipun di bawah atap yang sama. Tampaknya mereka sulit mematikan perangkat canggih ini. Mungkin takut disebut durhaka.

Ketakutan ini tak boleh menjadikan keluarga menutup arus teknologi—dan kemudian malah menjadi keluarga anti perangkat canggih. Namun di sisi lain tak boleh pula memasrahkan urusan keluarga kepada perangkat canggih—dalam hal ini mendidik dan mengurus anak. Keluarga baik seharusnya bersanding dengan peralatan canggih. Menjadikan peralatan canggih hanya sebagai alat tak menjadikan ayah dan ibu adopsi bagi anak.  Keluarga tidak akan kebal dengan serangan kecanggihan perangkat. Interaksi dalam keluarga bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi tentang bagaimana menunjukkan kedekatan emosional. Interaksi yang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang, yang tidak akan terbentuk dengan sempurna kalau hanya dilakukan melalui perangkat canggih. Peralatan canggih, sang orang tua asuh baru tidak bisa menyampaikan kasih seorang ibu padanya anaknya melebihi tatapan penuh kasih, atau kepedulian seorang kakak dan anggota keluarga lain akan lebih tersampaikan ketika bercanda atau menggoda adiknya daripada sekadar berkirim pesan melalui ponsel.

Berjuta kebaikan lahir dari sebuah keluarga utuh, sebuah keluarga yang anak lahir dari pendidikan dan kasih sayang yang diberikan orang tua. Bayangan jika sebuah kebaikan dapat berbanding serasi dengan langkah maju teknologi. Oleh karena itu, untuk mengimbangi kemajuan teknologi, hal pertama yang harus dibiasakan dalam keluarga adalah membangun komunikasi. Sosok ayah dan ibu harus meluangkan waktu, entah itu di pagi hari sebelum semua anggota keluarga memulai aktivitas, atau di malam hari ketika semua anggota keluarga sudah berada di rumah.

Hal yang lain yang perlu diperkuat adalah landasan kerohanian. Landasan rohani yang kuat, yang terbentuk dari kebiasaan di rumah, seperti beribadah, akan menjadi tameng terkuat bagi seorang anak.. Tanamkan juga pada anak-anak melalui teladan—teladan seorang ayah dan ibu adalah pendidikan luar biasa ketimbang program anak pintar dari perangkat canggih. Rumah adalah tempat di mana nilai-nilai tentang kehidupan diajarkan, dengan kasih sayang, perasaan aman dikembangkan, perasaan dimiliki dan memiliki ditunjukkan, dan landasan yang kuat untuk masa depan dibangun. Hal yang tak mungkin keluarga dapat dengan berayah perangkat dan beribu kecanggihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.