Namun niatan belakangan ini hanya
tinggal urun angan. Teknologi dan kecepatan kemajuan membuat keluarga memiliki
alternatif lain dalam mendidik dan mengurus anak. Perangkat canggih atau yang
lebih akrab dengan nama panggilan baratnya, gadget,
hadir menjadi solusi di tengah tumpukan laporan serta cucian dan debu di rumah.
Kemajuan perangkat canggih
telah membawa berbagai perubahan terhadap peran ayah dan ibu. Berbagai
tugas-tugas rumah tangga kini bisa diwakilkan pada perangkat-perangkat baru
berteknologi canggih sehingga mereka tidak perlu repot lagi. Celakanya adalah
kecanggihan ini pun diaplikasikan pada proses mendidik dan mengurus anak.
Dengan ayah dan ibu baru bernamakan
perangkat canggih ini membuat kita tentu menanyakan sesuatu yang menjanggal.
Kesibukan ayah dan ibu begitu beratkah sehingga sedemikian menyita waktu tujuh
hari dalam seminggu atau hanya saja sekadar mengambil jalan pintas untuk segera
bersantai? Entah mungkin kelak, kita akan memanggil perangkat canggih dengan
sebutan ayah dan ibu. Proses pendidikan dasar dalam keluarga kemudian ditata
jaringan internet dan program dalam orang tua baru, perangkat canggih. Ibarat mata uang, pengaruh kemajuan
teknologi bagi kehidupan memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang tapi
tidak bisa dipisahkan. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberi dampak positif
bagi keluarga, mempermudah kehidupan dalam satu atap, layaknya jalan pintas.
Jalan pintas memang terlihat mengasikan
tetapi sejatinya ada sesuatu yang dikorbankan pada sepanjang jalan tersebut,
dalam hal ini adalah anak dan pendidikan. The Halifax Insurance Digital
Home Index mencatat Dua per tiga anak-anak bahkan mengaku
menggunakan perangkat mereka di tempat tidur, termasuk ponsel dan tablet. Lebih
dari sepertiga dari anak-anak bahkan menggunakan teknologi untuk berkomunikasi,
bahkan dengan ayah dan ibu yang sekalipun di bawah atap yang sama. Tampaknya
mereka sulit mematikan perangkat canggih ini. Mungkin takut disebut durhaka.
Ketakutan ini tak boleh menjadikan
keluarga menutup arus teknologi—dan kemudian malah menjadi keluarga anti
perangkat canggih. Namun di sisi lain tak boleh pula memasrahkan urusan keluarga
kepada perangkat canggih—dalam hal ini mendidik dan mengurus anak. Keluarga
baik seharusnya bersanding dengan peralatan canggih. Menjadikan peralatan
canggih hanya sebagai alat tak menjadikan ayah dan ibu adopsi bagi anak. Keluarga tidak akan kebal dengan serangan
kecanggihan perangkat. Interaksi dalam keluarga bukan hanya tentang
menyampaikan pesan, tetapi tentang bagaimana menunjukkan kedekatan emosional.
Interaksi yang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang, yang tidak akan
terbentuk dengan sempurna kalau hanya dilakukan melalui perangkat canggih.
Peralatan canggih, sang orang tua asuh baru tidak bisa menyampaikan kasih seorang
ibu padanya anaknya melebihi tatapan penuh kasih, atau kepedulian seorang kakak
dan anggota keluarga lain akan lebih tersampaikan ketika bercanda atau menggoda
adiknya daripada sekadar berkirim pesan melalui ponsel.
Berjuta kebaikan lahir dari sebuah
keluarga utuh, sebuah keluarga yang anak lahir dari pendidikan dan kasih sayang
yang diberikan orang tua. Bayangan jika sebuah kebaikan dapat berbanding serasi
dengan langkah maju teknologi. Oleh karena itu, untuk mengimbangi kemajuan
teknologi, hal pertama yang harus dibiasakan dalam keluarga adalah membangun
komunikasi. Sosok ayah dan ibu harus meluangkan waktu, entah itu di pagi hari
sebelum semua anggota keluarga memulai aktivitas, atau di malam hari ketika
semua anggota keluarga sudah berada di rumah.
Hal yang lain yang perlu diperkuat
adalah landasan kerohanian. Landasan rohani yang kuat, yang terbentuk dari
kebiasaan di rumah, seperti beribadah, akan menjadi tameng terkuat bagi seorang
anak.. Tanamkan juga pada anak-anak melalui teladan—teladan seorang ayah dan
ibu adalah pendidikan luar biasa ketimbang program anak pintar dari perangkat
canggih. Rumah adalah tempat di mana nilai-nilai tentang kehidupan diajarkan,
dengan kasih sayang, perasaan aman dikembangkan, perasaan dimiliki dan memiliki
ditunjukkan, dan landasan yang kuat untuk masa depan dibangun. Hal yang tak
mungkin keluarga dapat dengan berayah perangkat dan beribu kecanggihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar