Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?
Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?
Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?
Apa yang baru dari sebuah tulisan? Hampir tak ada. Pertanyaan ini sama
saja seperti melontarkan, apa yang berbeda dari sebuah keluaran mobil terbaru
dari merek yang sama. Masih beroda empat, kaca depan tebalnya tak lebih dari
satu sentimeter. Kaca spion di sisi kiri luar dan kanan mobil, satu spion di
samping atas pengemudi disertai dua kursi utama di bagian depan, kemudian sisa
kursi mengikuti kebutuhan dan sasaran pasar kendaraan masing-masing. Setiap
produsen tak boleh sembarang membuat mobil tanpa tujuan.
Tulisan yang baik pun harus pula memiliki sebuah
tujuan. Mungkin bedanya hampir tak ada, tapi selayaknya memproduksi mobil,
tulisan harusnya tak sembarang. Polesan menjadi salah satu pembeda, gaya
penulisan jadi warna dan ragam tersendiri. Tulisan dan opini seharusnya
mencerminkan cara berpikir dan komunikasi penulis sendiri, bukan? Ragam tulisan
kemudian membuat saya berpikir untuk kemudian membuat dan menerbitkan tulisan
baru di tahun ini. Tahun baru, tulisan baru.
Satu tahun tak menerbitkan hal baru dalam wadah ini,
memang canggung rasanya. Setahun ini tak menuangkan opini rasanya seperti
menelan jeruk manis tanpa mengupas kulit. Seperti memiliki mobil tapi tak
pernah digunakan, hanya jadi hiasan pengisi pranala situs di media sosial lain.
Selama setahun lebih memilih menulis cerita-cerita pendek, rencana buku yang
tak kunjung selesai, ulasan-ulasan film, dan sekadar mengicaukan opini di
utasan twitter. Setahun ini bukannya
tak menulis, hanya kembali menerbitkan tulisan baru di tempat ini.
Tempat ini benar-benar menjadi sebuah perjalanan
berpikir dan berkomunikasi. Jika yang sudah mengikuti dan baru menjelajahi
wadah ini sedari awal maka tentu akan sedikit memahami prosesnya. Materi serta
opini. Penulisan dan cara bertutur. Semuanya jadi hal-hal terus diperbaharui
seiring bertumbuh dan cara berpikir. Pengetahuan yang diolah menjadi opini,
bukankah seharusnya dibagi? Omong kosong rasanya apabila seseorang menghabiskan
umurnya tanpa mendapat hal-hal baru. Kecuali ia seorang putri tidur atau kapten
yang membeku.
Opini akan menjadi hal baru dalam wadah ini. Bentuknya
tak akan terlalu baru memang. Opini yang masih tak kurang dari 600 kata, dibuat
lebih dalam dari sebuah utasan twitter dengan muatan yang lebih mengerucut dan
beraturan. Tentu saja harus konsisten. Saya tentu tak mau ditertawakan produsen
mobil, apabila membuat sesuatu, dengan hanya menambah sebuah nama unik sebagai
sandingan nama merek tanpa membuat sebuah fitur-fitur baru di kendaraannya
dengan bentuk yang tak berkhianat pula.
Kembali menulis beragam hal-hal baru dengan opini
yang menyenangkan. Membuat opini tanpa mau menggurui. Mengilustrasikan sesuatu
dengan canda. Sedikit humor (tentu) tak akan membuat tulisan saya menjadi tak
beraturan dan menurunkan kualitas opini. Secara garis besar tak akan berbeda
jauh dari tulisan-tulisan sebelum ini. Membahas apa yang saya baca dan ketahui
setiap hari. Apa yang ada di dalam otak saya. Bagaimana cara saya mengolahnya. Wadah
ini tak akan mengkhianati perjalanan awalnya. Saya bisa pastikan hal itu.
Jika 2015 dan 2016, ada beberapa ulasan film menjadi
selingan—maka dengan sukacita—tak akan ada lagi. Biarlah ulasan film menjadi
bahan kicauan dalam batas 280 karakter di
twitter setiap malamnya. Tempat lain yang melatih saya untuk cerdas
memadatkan kata-kata dan pendapat. Menempatkan materi kepada tempat
masing-masing, membuat saya lebih teratur dalam berpikir. Jika ada muatan film
dalam wadah ini, jangan cepat memaki, karena tentu isinya adalah sebuah opini
dan dibuat secara komprehensif. Tentu saja tanpa hiasan skor dengan skala 10 di
akhir tulisannya!
Suatu saat di tahun 2018, mungkin saya letih membuat
cerita lain atau terlalu sibuk berkendara hingga lupa, bahkan tak tahu caranya
duduk dan membagikan sesuatu di wadah ini. Saya tidak bisa memungkiri hal itu. Saya
masih manusia dengan semua masalah pribadi, rencana dan target lain yang
menguras waktu dan pemikiran. Jika itu terjadi ingatkan saya untuk singgah
sebentar, beristirahat tak lama dan membeli gantungan penyemangat bertuliskan konsisten,
kemudian menggantungkannya di sisi kiri atas kaca spion tengah.Lalu, menulis lagi.
Kembali menulis, membagikan sesuatu yang baru. Jika
sepertinya terlihat tak ada yang baru dari opini saya—beberapa orang membacanya
dan melihat artikelnya masih memakai roda yang sama. Setirnya masih terlihat
bundar dengan klakson di tengah dan kaca spion di sisi kiri luar dan kanan.
Bagian depan masih diisi dua kursi utama dan sisanya mengikuti panjang dan
kebutuhan argumen. Saya hanya bisa memastikan kualitasnya tak menurun. Atau
mungkin paling tidak, jangan biarkan saya harus terus mengunyah jeruk dengan
kulitnya sepanjang berkendara di tahun 2018 ini.
nice post kok, walaupun terkadang kelihatannya kurang tema segar, egk boring kok :)
BalasHapus