Beruntung bagi Barcelona larangan itu kini
ditangguhkan sambil menunggu proses banding. Alhasil di jendela transfer musim
ini, Barcelona seperti kalap berbelanja terlebih mereka baru saja kehilangan La Masia senior, Puyol, Fabregas dan
Valdes. Bahkan hampir saja kehilangan Xavi. Terhitung 14 pemain terbuang demi
menyambut musim baru dan sembilan pemain baru datang untuk membangun era Luis
Enrique.
Sang mantan pelatih Barcelona B era Guardiola itu
dituntut memangkan minimal satu gelar bagi klub asal Katalan musim ini. Setelah
dua kiper, Valdes dan Pinto tidak diperpanjang kontrak oleh direksi, Barcelona
sangat berfokus segera mencari pengganti. Alih alih membuat Oier sebagai
pengganti, direksi malah mendatangkan kiper muda Jerman, Ter Stegen.
Kedatangan Ter Stegen adalah transfer tepat. Menjadi
kiper utama Borussia Mönchengladbach di usia muda membuat Ter Stegen adalah
sosok tepat untuk Barcelona. Begitu pula dengan Bravo dengan kecemerlangan di
piala dunia dan di Real Sociedad, dan Masip di Barcelona B. Persaingan di tim
utama kiper Barcelona akan sangat berat. Setidaknya Enrique harus bisa merotasi
dan menempatkan sesuai dengan kompetisi—seperti musim-musim lalu—Valdes untuk
La Liga sedangkan Pinto untuk Piala Raja.
Beralih ke lini pertahanan pasukan merah biru setelah
putusan pensiun Puyol tentu tak berubah banyak dikarenakan Barcelona sudah
biasa bermain tanpa Puyol lantaran cedera beruntun. Bartra yang semakin matang
bisa menjadi andalan. Hanya saja dengan permainan bagus Mascherano sebagai
gelandang bertahan di tim nasional Argentina akan membuat mantan pemain
Liverpool ini kembali ke posisi asal dan dengan begitu masih ada bangku kosong
di pertahanan tengah.
Sangat pantas Barcelona membeli sang raksasa Mathieu.
Pemain Prancis memang biasa menjadi pemain opsional pengganti era, seperti
Abidal, Thuram dan Henry yang dibeli Barcelona dengan usia tidak muda lagi.
Harapan Pique untuk membalas dendam permainan buruk di musim lalu dan piala
dunia pun harus dilakukan. Pertahanan Barcelona pasti akan lebih baik dari
tahun.
Alba dan Adriano sungguh tidak tersentuh di
pertahanan kiri. Pelarangan transfer selama dua musim pun membuat manajemen
Barcelona tidak gusar, Grimaldo dari tim B sudah dinilai siap. Beda dengan
kanan, Alves bertahan sedangkan Montoya terus berkembang membuat Enrique cukup
pusing untuk merotasi pemain kanan ditambah Douglas (dagelan baru Barcelona
datang)
Douglas datang Song pergi (konon tabu untuk satu klub
memiliki dua dagelan). Keputusan membeli Douglas adalah satu langkah buruk.
Mungkin perlu perbaikan bagi pencari bakat Barcelona di Brasil, karena Douglas
pemain rata-rata biasa dan tak begitu diperlukan seperti hal Alex Song.
Beralih ke gelandang - di belakang ada Sergio dan
Mascherano siap memotong serangan lawan. Xavi dinilai harus bertahan untuk
mempersiapkan Sergi Roberto sebagai pengganti nomor punggung enam. Pembelian
Rakitic dan pulang kampung Rafinha dinilai akan menjadi pemain kegemaran
Enrique di lini tengah.
Lini depan - Kehadiran Suarez dan kepergian Alexis
dan kawan-kawan winger muda La Masia membuat lini depan Barcelona cukup lapang
untuk Enrique berkreasi dan merotasi. Empat Forward top di Barcelona memang
akan merepotkan.
Menebak peta kekuatan Barcelona musim ini memang
rumit, perubahan besar benar-benar terjadi di sana mengingat musim lalu mereka
tak memenangkan satu pun gelar ditambah kasus penangguhan transfer. Paling
tidak untuk kembali menjadi sorotan dunia, Enrique harus memenangkan kembali La
Liga dan Liga Champions. Belum lagi bayang-bayang tikitaka (bahkan Pep pun
membenci istilah ini) seperti harus disematkan untuk para penerus pelatih
Barcelona. Sungguh pekerjaan berat bagi Lucho di musim ini, seberat hati saya
untuk menerima Barcelona harus membeli Douglas ketimbang pemain Eropa bertahan
kanan dengan umur 28 sampai 30 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar