Gua baru menyadari sesuatu.
Awalnya, ketika gua mengamati laki laki (Tolong jangan salah paham) dan berujung kepada kesimpulan. Bahwa kaum gua yang purba dan kampret ini punya kecenderungan yang menarik kalau berkaitan dengan interaksi terhadap lawan jenis. Gua mengamati ternyata kalau lagi suka dengan seorang perempuan, laki laki suka mengajak perempuan tersebut melihat / menonton dirinya sedang melakukan apa yang dia bisa. Contoh : Sering cowok ngajakin teman perempuannya nonton dia nge-jam dimana gitu atau ngajakin teman perempuannya menyaksikan dia maen futsal. Karena beberapa orang merasa keren kalau lagi melakukan talentanya dengan harapannya sang perempuan terkesima melihat aksinya.
Teman gua, yang seorang Stand-Up Comedian, sedang mendekati seorang perempuan. Teman gua ini kemudian mengajak perempuan tadi menontonnya beraksi di atas panggung ketika dia stand-up untuk sebuah event. Teman perempuan gua cerita, dia diajak laki laki yang lagi dekat dengan dia nonton laki laki tersebut main skateboard. Nothing else. She was invited to watch this dude flippin boards. Kalau anda penyanyi, kemungkinan besar perempuan yang anda dekati akan anda ajak untuk nonton anda manggung atau pelayanan di gereja. Minimalnya di ajak karaokean. Kalau anda arsitek, maka perempuan yang anda lagi dekati ini akan anda ajak untuk melihat karya karya anda. Ini berlaku juga terhadap perempuan yang sedang mendekati (atau didekati) laki laki.
Di akhir pemikiran ini gua berkesimpulan, bahwa di jaman sekarang ketika cantik dan tampan bisa direkayasa dengan make up dan permak badan, jatuh cinta butuh alasan yang lebih dalam. Love finds its enterance from one’s passion in God. One way to attract the opposite sex is to see you glow while you are passionately working on your passion. Lakukanlah sesuatu yang lo minati dan cintai untuk Tuhan bukan dalam rangka motif tertentu. Karena Tuhan bakal ngerjain sesuatu yang lebih dahsyat dari motif lo melalui passion yang lo kerjain. Terutama dalam hal jatuh cinta.
Awalnya, ketika gua mengamati laki laki (Tolong jangan salah paham) dan berujung kepada kesimpulan. Bahwa kaum gua yang purba dan kampret ini punya kecenderungan yang menarik kalau berkaitan dengan interaksi terhadap lawan jenis. Gua mengamati ternyata kalau lagi suka dengan seorang perempuan, laki laki suka mengajak perempuan tersebut melihat / menonton dirinya sedang melakukan apa yang dia bisa. Contoh : Sering cowok ngajakin teman perempuannya nonton dia nge-jam dimana gitu atau ngajakin teman perempuannya menyaksikan dia maen futsal. Karena beberapa orang merasa keren kalau lagi melakukan talentanya dengan harapannya sang perempuan terkesima melihat aksinya.
Teman gua, yang seorang Stand-Up Comedian, sedang mendekati seorang perempuan. Teman gua ini kemudian mengajak perempuan tadi menontonnya beraksi di atas panggung ketika dia stand-up untuk sebuah event. Teman perempuan gua cerita, dia diajak laki laki yang lagi dekat dengan dia nonton laki laki tersebut main skateboard. Nothing else. She was invited to watch this dude flippin boards. Kalau anda penyanyi, kemungkinan besar perempuan yang anda dekati akan anda ajak untuk nonton anda manggung atau pelayanan di gereja. Minimalnya di ajak karaokean. Kalau anda arsitek, maka perempuan yang anda lagi dekati ini akan anda ajak untuk melihat karya karya anda. Ini berlaku juga terhadap perempuan yang sedang mendekati (atau didekati) laki laki.
Di akhir pemikiran ini gua berkesimpulan, bahwa di jaman sekarang ketika cantik dan tampan bisa direkayasa dengan make up dan permak badan, jatuh cinta butuh alasan yang lebih dalam. Love finds its enterance from one’s passion in God. One way to attract the opposite sex is to see you glow while you are passionately working on your passion. Lakukanlah sesuatu yang lo minati dan cintai untuk Tuhan bukan dalam rangka motif tertentu. Karena Tuhan bakal ngerjain sesuatu yang lebih dahsyat dari motif lo melalui passion yang lo kerjain. Terutama dalam hal jatuh cinta.
Interesting,
I bet that’s
How GOD makes
you sexy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar