Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Sabtu, 10 November 2012

Heroes Now!

     Sering ditanyain atau disinggung sebenarnya dalam akhir bulan-bulan ini tentang kecintaan terhadap Indonesia. Mungkin karena Oktober dan Nopember adalah bulan yang sering dijadikan sebagai puncak nasionalisme. Sama halnya dengan 17 Agustus yang dijadikan momen tepat untuk berlomba-lomba menunjukkan rasa kecintaan terhadap Indonesia. Setelah itu, apakah pemuda bahkan kita pribadi masih peduli akan semangat kecintaan terhadap Indonesia?  Semangat kekendoran, gua pikir. 

     Berbicara tentang semangat kecintaan terhadap Indonesia tidak bisa kita lepaskan dari pahlawan. Karena rasa kecintaan terhadap Indonesia lah yang membuat pahlawan berani untuk berpikir untuk mengubah. Dan karena rasa memiliki Indonesia lah yang membuat pahlawan-pahlawan kita berani untuk mengambil tindakan perubahan. Tentu hal yang beda makna dari mencintai dan memiliki Indonesia sendiri sehingga menciptakan dampak yang berbeda juga dalam sebuah keputusan.

     Pertanyaannya, apakah di era post-modern saat ini masih adakah hadir para pahlawan-pahlawan yang dengan passionnya menciptakan buah pikir dan mengambil langkahnya untuk perubahan bagi Indonesia, disaat banyak dari kita yang lebih cenderung merenung, berdiskusi dengan sesama termasuk duduk diam membaca blog ini tanpa mengambil sebuah tindakan nyata di dalam kondisi Indonesia seperti yang kalian ketahui (You know what I mean). Atau mungkin ada yang ingin melakukan sesuatu perubahan atau tindakan untuk Indonesia, tetapi nggak tau dengan cara yang bagaimana? Elo nggak sendirian, gua yakin setiap pemuda yang membaca blog ini dari seluruh Indonesia memiliki rasa yang sama. Rasa untuk menciptakan dan melakukan suatu perubahan dan menjadi pahlawan dijaman ini.

     Pahlawan sering kali dikaitkan erat didalam bayangan masa lalu, masa dimana Indonesia masih dibawah bayang-bayang negara lain yang menjajah. Dan memang itu penting, kita wajib melihat bayangan mereka dari masa lalu untuk menghargai dan melakukan sesuatu untuk Indonesia. Dan apakah pahlawan hanya hadir dimasa lalu, hadir untuk memperjuangkan Indonesia dari penjajah? Menurut gua, bukan berarti karena kita sudah merdeka membuat kita kehilangan figur seorang pahlawan. Ada banyak figur Indonesia yang menurut gua layak untuk disebut pahlawan di era postmodern.

     Glenn Marsalim, adalah inisiator dibalik ide fenomena Bolbal. Bolbal lahir karena gagalnya Manchester United datang ke Indonesia yang membuat banyak sekali pedagang kaos jalanan bangkrut. Padahal ada pedagang yang sudah rela menjual motornya sebagai modal usaha tapi malah terancam kaos tidak terjual sama sekali. Bersama dengan teman temannya, Glenn mengambil inisiatif untuk mengambil kaos-kaos itu, dibalik dan kemudian disablon dengan tulisan “IndonesiaUnite” kemudian diberi angka dipunggungnya (karena memang jumlahnya terbatas) lalu dijual. Uangnya dikembalikan kepada pedagang tersebut. Gerakan ini bukan berarti tanpa kontroversi, banyak juga yang bilang Glenn dan teman-teman mendukung pembajakan karena jelas, kaos-kaos itu palsu. Bagi gua, glenn dan teman-teman telah menolong sesama bangsa Indonesia dengan kreativitasnya. 

     Dan kemudian ada mas IWAN Esjepe. Mas Iwan inilah orang dibalik “Travel Warning Indonesia Dangerously Beautiful”, idenya yang berani di eksekusi dengan baik sehingga pendukungnya secara militan tersebar di SELURUH DUNIA. Travel Warning itu hanya satu dari beberapa produk dibawah payung "Indonesia Bertindak" dan masih  banyak hal lain seperti Kemah Pelangi dan yang kontroversial “Weekend Anti ke Mall” . Weekend Anti ke Mall sendiri diciptakan dengan tujuan untuk mengajak orang untuk datang ke museum di weekend ketimbang mall. Kalau ditanya terus kapan ke Mall, Mas Iwan akan menjawab “Kan saya bilang weekend doang yang anti ke mal, masih ada 5 hari lain dalam seminggu”.

     Masih ada banyak lagi tokoh-tokoh pahlawan yang hadir untuk membawa perubahan untuk Indonesia. Ada Agnes Monica dan Glenn Fredly dalam dunia seni, Chris John dalam bidang olahraga, Ada Hermawan Kartajaya yang menjadi tokoh marketing Indonesia yang dikagumi di dunia. Ada Auguste Soesastro perancang baju di Amerika Serikat dengan line KRATON dan Hillary Clinton adalah salah satu penikmat dari karyanya. Ada almarhum Munir yang sampai akhir hayatnya memperjuangkan Hak Asasi Manusia. Ada Enda Nasution yang mendapat julukan Bapak Blog Indonesia, beliau juga yang memprakarsai koin untuk prita dan masih banyak lain orang Indonesia atas dasar rasa memiliki dan kecintaan terhadap Indonesia, menciptakan sebuah karya yang membawa perubahan untuk Indonesia. 

     Sekarang bagi anda, masihkah kita hanya merenung berteriak dan menuntut perubahan tanpa melakukan apapun? Seperti line blog ini, Cintai Indonesia, Temukan passionmu dan berkarya bagi bangsa. Buat suatu langkah konkrit bagi daerah dan lingkungan sekitarmu untuk perubahan Indonesia. Jadilah pencipta perubahan bukan hanya dari menuntut perubahan tetapi  dari melakukan suatu tindakan. Saatnya kita para pemuda, menciptakan karya dari buah pikir kita dan berkarya bagi bangsa.
Lebih baik menghidupkan sebuah lilin dengan cahaya kecil daripada mengutuk kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.