Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Rabu, 06 Februari 2013

Mendunia


     Go International. Lucu terdengar ketika istilah asing ini lebih sering terdengar di Indonesia bukannya dari negara-negara di benua Eropa ataupun Amerika. Sampai sekarang gua pribadi belum sepenuhnya paham makna istilah itu. Yang gua akhirnya tau bahwa istilah Go International mempunyai makna tentang Industri Indonesia yang dibawa keluar negara Indonesia. Biasanya dalam bidang seni. Bukti bahwa pekerja seni Indonesia mampu mengeluarkan taring di dunia luar Indonesia. Sebuah bukti bahwa pekerja seni dari Indonesia “pun” mampu bersaing di pasar seni dunia Internasional.

     Menariknya dari istilah ini adalah pekerja seni yang membawa Indonesia menjadi terlihat kerdil dan remeh sebelum mereka bisa Go International. Mungkin lucu lebih tepatnya. Istilah Go International mengartikan seperti Merantau. Iya kan? Hanya cakupannya lebih gede Go International daripada Merantau. Istilah Go International sendiri sebenarnya sudah usang karena jaman globalisasi. Karena dimana pun kita berkarya sama saja. Beda dengan istilah Go International  yang membuat dua dunia, Indonesia dan dunia Internasional. Seharusnya menjadi spesial bukan karena bisa menembus dunia Internasional melainkan karena karya yang dapat dinikmati secara global. Kalau hasilnya bagus dan citarasanya global pasti karya tersebut akan mendunia. Contoh film The Raid, dibuat di Indonesia. Tak perlu keluar Indonesia pun mampu menembus box office serta band White Shoes and The Couples Company yang mendapatkan perjanjian distribusi dengan label asal Amerika Serikat.

     Dan tentu kita mendengar bahkan menikmati K-Pop atau BritPop dan lain-lain brand sejenisnya. Bahkan mungkin salah satu penggemar berat musik ini. Semua merk dan istilah tersebuh mereka bikin dari negara mereka sendiri. Mereka memproduksi karya yang mendunia. Mungkin karena pemerintah mereka pun turut mengambil peran sehingga produk seni mereka terdengar dimana-mana. Mereka punya grand plan seni. Beda di Indonesia boro-boro pemerintah mempunyai grand plan seni dan budaya. Ngerti juga nggak. Tapi bukan disitu masalahnya, karena orang Indonesia pun punya darah untuk terbiasa berjuang dan maju tanpa bantuan pemerintah. 

     Globalisasi menjadikan dunia menjadi satu pasar. Membuat batasan antara pasar Indonesia dan Internasional menjadi blur. Istilah Go International  hanya akan membuat Indonesia menjadi kerdil dan remeh. Menganggap bahwa Indonesia bukan suatu negara yang bisa menduniakan pekerja seninya. Karena dunia seni dan budaya kita tidak akan bisa maju ketika kita tidak merasa Indonesia setara dengan negara manapun. Sebenarnya tidak perlu mengubah jalan lintasan untuk mendapatkannya. Cukup berkarya dengan citarasa global. Berkarya di Indonesia untuk
Mendunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.