Annabelle berlatar tahun 1960an di mana seorang mahasiswa
kedokteran, John (Ward Horton) dan
Mia (Annabelle Wallis)—sepasang suami
istri—mencari rumah baru dengan harapan baru bersama kandungan Mia yang masih
amat muda. Annabelle hadir dalam
keluarga mereka dalam rupa sebuah hadiah dari sang suami kepada istri. Dan
kemudian sepasang suami istri pemuja iblis datang ke rumah mereka, mencuri dan
menggunakan boneka tersebut sebagai media pemujaan. Sejak saat itu Annabelle tidak lagi hanya boneka koleksi bagi Mia dan keluarga.
Sang penulis skenario, Gary Dauberman memang sangat nampak
berusaha keras dalam film ini. Berusaha menghadirkan semua elemen menakutkan
dalam semua sisi. Dalam semua adegan. Satu setengah jam film ini akan terasa penuh adegan dengan niatan ingin menakuti namun eksekusi akhir terlihat membosankan dan anti klimaks. Mesin jahit – kompor – tetangga – pisau – perut – kebakaran –
buku dan tentu boneka. Ya memang terkesan terlalu banyak, buru-buru, instan dan sia-sia.
Tidak sabar seperti elemen seram di film Conjuring.
Ketika hadir sang pemeran utama,
boneka tersebut, penonton terlihat tidak terlalu terkejut lagi. Kasihan boneka
itu. Bahkan kengerian perut yang diincar pisau atau mesin jahit dan jari Mia
lebih terlihat seram. Annabelle memang
tak lebih dari sekedar benda koleksi di dalam film besutan John R. Leonneti, teman dan sinematografi film-film James Wan
sebelum ini (termasuk Dead Silence dan
Insidious). Masalah tone gambar dalam
film dan beberapa benda canggih dalam latar 1960an terlihat salah letak dan
membuat beberapa penonton cukup tidak sadar bahwa film ini berlatar lampau.
Kritik bukan terarah kepada
Leonneti tapi kepada Wan, betapa tega beliau menyuruh staf sinematografi ini
mengasuh boneka ini. Kasihan Annabelle.
Leonneti memang sangat tidak bagus dalam menyutradarai film ini—bisa dibilang
gagal total. Memang ada adegan apik dibuat oleh Leonneti, ketika pembunuhan
yang terjadi di rumah tetangga John, nampak sebuah bayangan berusaha menikam
dan dua bayangan lain ketakutan. Epik. Sangat indah dilihat mata. Terlihat
seperti memang besutan sinematografer. Tentu satu adegan tidak menolong
keseluruhan film.
Suasana seram cuma terlahir dari
pekerjaan apik dari sang komposer Joseph
Bishara. Bishara memang terlihat selalu menemani film-film produksi Wan dengan musik apik. Annabelle Wallis yang
bernama sama dengan boneka dan judul film. Nama Wallis memang cukup tidak terkenal, bahkan untuk para penikmat film horor. Pemeran Mia ini pun berhasil melakukan
pekerjaan hebat dengan akting memukau, setidaknya film ini akan menjadi batu
loncatan untuk karier Wallis. Tetapi tidak untuk karir Annabelle, si boneka koleksi.
Melihat Annabelle dalam pajangan bersanding denan boneka berpakaian
pengantin lain hanya menambah perasaan sedih kepada boneka ini karena diasuh
orang yang salah. Sebuah pekerjaan rumah kepada New Line Cinema dan James Wan yang terlihat begitu semangat untuk
melanjutkan kisah boneka koleksi ini. Menarik. Tapi tak begitu menarik dan
menaruh harapan tinggi lagi jika James Wan tidak mau turun tangan mengasuh si
boneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar