Waktu yang tepat untuk
mengungkapkan alasan dibalik tulisan-tulisan di blog ini. Sebenarnya, gua menulis di blog ini hanya untuk berbagi wawasan. I Am What I Know. Saya adalah apa yang saya tahu (wawasan). Maka
apa yang kita tahu akan berefek pada pengambilan keputusan kita dan pada
akhirnya membentuk diri kita. Kalau saja elo
tahu apa yang gua tahu tentang
Indonesia, semoga saja kita akan berbagi kecintaan dan optimisme yang sama.
Tapi yang menyemangati gua untuk
menulis adalah sebuah cita cita kecil yang mungkin remeh untuk elo, tapi untuk gua sebaliknya.
Gua tumbuh sambil membaca kisah kisah kepahlawanan, kebanyakan dari komik.
Dragon Ball, One Piece, Superman, Batman, Justice League, dan lain-lain. Komik
Indonesia kurang membuat gue tertarik karena diumur kecilpun gue sadar banyak
yang nyontek (Gundala, Godam, dll). Kisah kepahlawanan Indonesia yang pertama gua suka adalah Ramayana (itu juga baru
akhir-akhir ini gua tau. Hehehehe). Kepahlawanan dunia nyata kemudian gua temukan dalam olahraga dan dalam
sejarah. Olahraga dengan segala perjuangan dan dramanya melahirkan begitu
banyak kisah kepahlawanan Sejarah juga dengan perjuangannya menceritakan banyak
sekali tokoh tokoh pemuda dengan kisah kepahlawanannya. Semakin dewasa, semakin
gua sadar bahwa selama ini di dalam
sejarah kita, pahlawan kita adalah para pemuda.
Sebut saja satu persatu:
Adam Malik, Sugondo Djojopuspito, Soetomo, Sutan Sjahrir, Mohamad Yamin, WR
Supratman, nama nama seperti Ki Hadjar Dewantoro dan Mohammad Hatta juga sudah
melakukan banyak aksi kepahlawanan sedari mereka berumur 20-an. Yang menarik
diwawasan gua ketika tahu ide dari
Trilogi Pemuda: Satu NUSA, Satu BANGSA,
Satu BAHASA: INDONESIA ini lahir di sebuah kost-kostan. Dan yang tidak
kalah menariknya, perumusan itu dihadiri oleh para pemuda diseluruh Indonesia.
Dari berbagai suku dan agama berhasil berkumpul walau keterbatasan sarana
komunikasi, tanpa email, sms,
twitter, facebook, dan lain-lain.
Mereka berkumpul dan bersatu untuk mematri sebuah tulisan didalam hati
pemuda-pemudi di generasi berikutnya. Mereka tidak tahu siapa penerus mereka,
mereka tidak tahu bagaimana latarbelakang penerus mereka. Tapi yang mereka
tahu, penerus mereka bertumpah darah yang satu, berbangsa satu, dan berbahasa
satu, INDONESIA
Sialnya, gua yang begitu mencintai kepahlawanan
dan begitu terinspirasi oleh pahlawan Indonesia akan tidak terasa mulai
melangkah ke arah mantan pemuda. Maka dari itu gua tulis artikel demi artikel
di blog ini. Mengingat sejak dulu,
senjata para pemuda adalah tulisannya. Yang dimaksud tulisan, adalah buah
pikir. Tidak peduli tulisan tangan atau hasil ketikan. Hasilnya, adalah
inspirasi. Ki Hadjar Dewantoro, Mohammad Yamin, Bung Hatta, RA Kartini memulai
dan menginspirasi perjuangannya melalui tulisan. Menjadikan tulisan sebagai
persembahan karya untuk Indonesia. Tujuannya hanya satu, menyalurkan semangat
pemuda ini untuk orang sekitar dan generasi selanjutnya.
Walaupun gua nantinya sudah tidak lagi pemuda
bukan berarti menghentikan gua untuk
berkarya dan mempersembahkan perjuangan gua
untuk Indonesia. Seperti Mohammad Hatta dan yang lainnya, perjuangan akan terus
berlanjut. Hanya saja, gua ingin
memberikan sesuatu untuk bangsa Indonesia selagi
masih dalam kategori pemuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar