Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Senin, 25 Maret 2013

Seperti Suasana Vegas



     Gue baru sadar, bahwa ada perbedaan signifikan sejak Presiden dipilih dan ternyata nasib presiden kita sangat bergantung kepada rakyat. Sejak Presiden dipilih rakyat, untuk pertama kalinya dalam sejarah kita punya Presiden yang tidak diturunkan sebelum usai masa kepemimpinannya dan atau melanjutkan untuk periode selanjutnya. Soekarno, diturunin. Soeharto, diturunin. BJ Habibie, melanjutkan dan tidak dipilih lagi. GusDur, diturunin. Kemudian Megawati, melanjutkan dan tidak dipilih lagi. Dan sekarang SBY sampai usai, dan bahkan dipilih lagi.

     Fenomena apa ini? Entahlah, tapi yang pasti, ada strategi baru yang nampak efektif berjalan semenjak nasib jabatan Presiden ada di tangan rakyat: “Pencitraan”. Siapa yang menyangka, ternyata pencitraan yang dilakukan Pak SBY membuatnya jadi bisa menjabat lama. Dua kali periode pemilihan umum yang dilaksanakan dengan demokrasi. Walau baru-baru ini muncul isu kudeta untuk meminta presiden mundur.
Hal ini juga yang coba ditiru oleh Jokowi sebagai pemimpin Jakarta. Karena pencitraan, adalah strategi yg dilancarkan kepada rakyat. Pencitraan lah yang mempermudah realisasi kebijakan dan program untuk masyarakat. 

     Sebuah orangtua tidak akan mau mengajak anak-anaknya pergi untuk menikmati setiap wahana dalam Disney Land ketika Disney Land adalah sebuah perusahaan film porno. Atau bahkan perusahaan Disney membangun sebuah anak perusahaan di Vegas dan menjadikan Disney Land sebagai pusat perjudian. Orangtua tahu bahwa Disney dekat dengan dunia anak dan begitu juga dengan pihak Disney, mereka akan terus mempertahankan citra yang mereka sudah bangun sejak lama tanpa mau sedikitpun merusak.

     Kembali ke Indonesia, kembali ke presiden kita. Susah memang lepas dari bayang-bayang Pak Soeharto dalam 32 tahun masa pemerintahan. Bahkan seperti yang saya baca dibuku Indonesia Mengajar, yang berisi tentang kumpulan cerita pengajar muda. Bahkan disisi lain Indonesia, beberapa anak masih berkata bahwa presiden mereka pak Soeharto. Miris memang. Dan kalau Pak SBY bisa bertahan sampai 2 periode tanpa diturunkan siapapun, tidak bisa disangkal lagi, beliaulah Presiden Indonesia paling hebat dalam mempertahankan jabatan. Who wouldve known, “The Thinking General” might have been actually thinking very hard after all. Tidak ada yang bisa disangkal mungkin presiden berikutnya akan menggunakan cara yang sama. Terlebih banyak calon presiden juga penguasa media nasional. Yang saya khawatirkan cuman satu pencitraan sebagai sihir, sihir untuk membuat para pemuda duduk diam menonton. Seperti orang yang kecanduan berjudi. Hanya bisa duduk diam menatap meja judi tanpa memikirkan hal lain.
Seperti Suasana Vegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.