Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Senin, 08 April 2013

Dari Kami Sekeluarga


     Jika akhir-akhir ini saya banyak mengkritik, mencela, dan bahkan cenderung menghina Anda di Twitter, jika sering saya menjadikan bapak sebagai bahan gunjingan dalam obrolan-obrolan di kampus, di saat berkendara, maupun di warung kopi, saya minta maaf. Dasar dari kritik itu sama sekali bukanlah kebencian, bukanlah keinginan untuk menjatuhkan, bukan pula menurunkan paksa kepemimpinan bapak. Tak elok saya membenci bapak, lagi pula saya adalah salah satu dari sekian juta orang Indonesia yang memilih bapak untuk kembali menjadi memimpin kami Indonesia di pemilu lalu.
     Kritikan saya sifatnya pribadi, bukan pesanan ataupun desakan dari partai politik mana pun (walau tidak menutup kemungkinan ada di antara mereka ikut bertepuk tangan saat banyak orang mengolok-olok presidennya). Saya selalu berusaha untuk menghormati bapak, namun harus diingat bahwa penghormatan saya bukanlah penghormatan buta, saya tidak bisa diprogram untuk selalu memuji ketika bapak membuat keputusan yang menurut saya salah bahkan diam, saat ada tindakan yang mungkin perlu dikritisi, saya akan selalu berusaha menyampaikannya.
Saya berasal dari keluarga kecil, suami-istri dan dua anak. Saya sulung. Tidaklah berlebihan jika kelak menjadi orang tua saya mengharapkan masa depan yang lebih baik bagi adik dan anak cucu di negeri ini. Salah satu hal yang penting bagi masa depannya adalah baiknya negeri ini di masa datang. Baiknya negeri ini kelak juga bergantung baiknya negeri ini, di hari ini.

     Bukan hanya untuk anak kami kelak, tapi juga tentu untuk  Almirah Tunggadewi Yudhoyono dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono cucu bapak, dan jutaan anak  masa depan Indonesia lainnya. Karena dengan keseriusan, kejujuran, dan kerja keraslah Raden Soekotjo dan ibu Siti Habibah membesarkan Anda, seperti halnya pak Sarwo Edhie Wibowo dan  ibu Hj. Sunarti Sri Hadiyah juga menjaga  dan membesarkan istri Anda.
     Kami sekeluarga mencintai presiden kami, janganlah harapan itu bapak sia-siakan. Bukan bermaksud menggurui, hanya ingin bapak bekerja dan menjalankan amanat rakyat sebaik-baiknya.
Tak ingin berpanjang-panjang, ada banyak pekerjaan yang harus Anda selesaikan.
Selamat bekerja bapak Presiden, doa kami menyertai.
Salam,
Dari kami sekeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.