Jika
akhir-akhir ini saya banyak mengkritik, mencela, dan bahkan cenderung menghina
Anda di Twitter, jika sering saya menjadikan bapak sebagai bahan gunjingan
dalam obrolan-obrolan di kampus, di saat berkendara, maupun di warung kopi,
saya minta maaf. Dasar dari kritik itu sama sekali bukanlah kebencian, bukanlah
keinginan untuk menjatuhkan, bukan pula menurunkan paksa kepemimpinan bapak.
Tak elok saya membenci bapak, lagi pula saya adalah salah satu dari sekian juta
orang Indonesia yang memilih bapak untuk kembali menjadi memimpin kami
Indonesia di pemilu lalu.
Kritikan
saya sifatnya pribadi, bukan pesanan ataupun desakan dari partai politik mana
pun (walau tidak menutup kemungkinan ada di antara mereka ikut bertepuk tangan
saat banyak orang mengolok-olok presidennya). Saya selalu berusaha untuk
menghormati bapak, namun harus diingat bahwa penghormatan saya bukanlah
penghormatan buta, saya tidak bisa diprogram untuk selalu memuji ketika bapak membuat
keputusan yang menurut saya salah bahkan diam, saat ada tindakan yang mungkin
perlu dikritisi, saya akan selalu berusaha menyampaikannya.
Saya
berasal dari keluarga kecil, suami-istri dan dua anak. Saya sulung. Tidaklah
berlebihan jika kelak menjadi orang tua saya mengharapkan masa depan yang lebih
baik bagi adik dan anak cucu di negeri ini. Salah satu hal yang penting bagi
masa depannya adalah baiknya negeri ini di masa datang. Baiknya negeri ini
kelak juga bergantung baiknya negeri ini, di hari ini.
Bukan
hanya untuk anak kami kelak, tapi juga tentu untuk Almirah Tunggadewi
Yudhoyono dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono cucu bapak, dan jutaan anak
masa depan Indonesia lainnya. Karena dengan keseriusan, kejujuran, dan
kerja keraslah Raden Soekotjo dan ibu Siti Habibah membesarkan Anda, seperti
halnya pak Sarwo Edhie Wibowo dan ibu Hj. Sunarti Sri Hadiyah juga
menjaga dan membesarkan istri Anda.
Kami
sekeluarga mencintai presiden kami, janganlah harapan itu bapak sia-siakan.
Bukan bermaksud menggurui, hanya ingin bapak bekerja dan menjalankan amanat
rakyat sebaik-baiknya.
Tak
ingin berpanjang-panjang, ada banyak pekerjaan yang harus Anda selesaikan.
Selamat
bekerja bapak Presiden, doa kami menyertai.
Salam,
Dari
kami sekeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar