Kopi luwak semakin mendunia, seluruh orang mencarinya. Seluruh dunia
sudah mulai mengenal apa itu kopi luwak. Kopi yang terkenal dengan julukan The Most Expensive Coffee in the World
ini sudah dapat dinikmati hampir diseluruh belahan dunia. Hal ini tentu
merupakan kabar menggembirakan untuk Indonesia sebagai produsen kopi luwak
terbesar dan terbaik di dunia.
Berbicara soal kopi, tak bisa dipungkiri kalau minuman pengusir kantuk
ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Ia menjadi minuman kesayangan bagi
para pekerja pinggiran, juga minuman gaul para eksekutif muda. Bahkan saat ini
semakin banyak bertebaran franchise kopi instan (blender) yang membidik pasaran
anak muda.
Di kawasan ASEAN sendiri, Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara
penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil. Tak heran mengapa seluruh
dunia mengawasi bisnis kopi di Indonesia dengan berbagai kreatifitasnya.
Kembali ke luwak dan kopinya, Kopi luwak indonesia adalah yang paling
banyak diminati di dunia. Saat ini salah satu negara yang sangat berminat
dengan kopi luwak adalah Korea. Negara ini sudah mulai banyak mengimpor kopi
luwak Indonesia setiap tahunnya. Orang Korea tergila-gila dengan kopi luwak
Indonesia.
Memang unik ketika kita berbicara kopi luwak, seunik binatang penghasil
kopi termahal sedunia ini. Luwak adalah binatang sejenis musang yang gemar
memakan buah kopi. Bisa dibilang, luwak adalah salah satu musuh dari para
pekerja kebun kopi dulunya.
Pekerja perkebunan yang ingin sekali mencicipi biji kopi hasil kerja
keras mereka kemudian mendapati luwak pemakan buah kopi ini, tetapi hanya
daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak
dicerna sama sekali. Pekerja perkebunan kemudian memungut biji kopi dalam
kotoran luwak ini kemudian dicuci, disangrai, ditumbuk dan diseduh dengan air
panas.
Siapa sangka pekerja perkebunan ini dengan seksamanya memperhatikan luwak
makan dan membuang kotoran. Padahal sangat sedikit dari kita, mau memperhatikan
hal-hal kecil apalagi melihat hasil pembuangan. Mungkin para era tanam paksa,
Belanda menilai luwak adalah salah satu musuh dari kebun kopinya tetapi pekerja
perkebunan nan kreatif ini malah berfikir lain.
Sebuah pengamatan seorang pekerja perkebunan dan kotoran luwak
menghasilkan sebuah ide mahal. Sebuah kenikmatan kopi aromatik yang akhirnya
tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, dan menjadikan kopi ini menjadi
kegemaran orang kaya Belanda. Bahkan kelangkaannya serta proses pembuatannya
yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Dapat disimpulkan, pekerja perkebunan tersebut adalah orang kreatif dan
cerdas. Orang-orang kreatif memang sangat dibutuhkan negara kita, orang-orang
memperhatikan hal kecil dan menjadikannya sebuah ide yang mahal. Banyak ide
hebat memang terlahir dari hal kecil, dan kopi luwak adalah salah satunya.
Mungkin pada waktu itu, pekerja perkebunan bisa menangkap dan menghabisi
luwak itu seperti hama perusak kebun biasanya. Tetapi pekerja perkebunan
tersebut memilih menunggu dan mengamati. Tak perlu buru-buru, Indonesia pun
sudah dan akan terlahir lebih banyak lagi orang-orang kreatif. Orang-orang yang
memberi waktunya mengamati dan membuat nama Indonesia harum dan nikmat,
senikmat kopi termahal ini—kopi luwak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar