Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?
Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?
Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?
Minggu, 05 Januari 2014
Selamat Tahun baru 2014, Komisi Pemerantasan Korupsi
Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) berulah, bertingkah-tingkah seperti tak ada habisnya sepanjang
tahun 2013. Menghebohkan! Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Menpora
Andi Mallarangeng dan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad
Noor pun terkena imbas KPK. Kasus korupsi pengadaan Alquran Ahmad Jauhari!
Kasus suap Akil Mochtar dan Impor daging sapi serta pencucian
uang Sang Ratu Atut pun turut mondar-mandir di media dalam tahun ini.
Menghebohkan!
Sangat pelik! Indonesia seperti dihantam ratusan kasus dugaan korupsi.
Seperti
di film saja, kasus dan konflik tidak kunjung selesai. Bahkan di akhir tahun
pun, KPK seperti tidak libur. Para penikmat berita pun resah—terlebih lagi
pejabat—bertanya-tanya siapa lagi yang akan diperiksa KPK.
Lihat
betapa Indonesia begitu resah, berharap kasus korupsi harus tidak terdengar di
telinga mereka. Itu salah dan tidak baik! Korupsi sekarang nekat bin kalap, dilakukan
di atas meja dan bahkan mejanya ikut dikorupsi. Kasus-kasus korupsi ini
bukanlah sebuah penyakit bangsa. Korupsi ini merupakan gejala dari minimnya
integritas bangsa.
Indonesia
dan kita seharusnya mendukung KPK, kasus korupsi ini berita baik. Sekalipun
bukanlah sebuah berita buruk bagi bangsa ini. Kasus korupsi harus diceritakan,
sebagai pengingat bahwa bangsa ini tidak main-main dengan kebiasaan busuk itu.
Wakil Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto mengungkapkan, dalam kurun waktu 2013
lembaganya telah menangani sebanyak 70 perkara. Hal ini jauh meningkat dari
tahun sebelumnya yang hanya menangani 49 perkara. Bahkan di tahun ini KPK juga
berhasil melakukan 10 operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pelaku
korupsi atau suap.
Hebat! Mengingat KPK
kini sedang kekurangan tenaga penyidik, lembaganya mampu melakukan sejumlah
terobosan dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satunya adalah, penerapan
pasal pencucian uang di hampir semua kasus yang ditangani. Tidak hanya itu, KPK
berhasil menyelamatkan uang negara Rp 1,196 triliun lebih.Abraham Samad merinci dari jumlah tersebut,
sekitar Rp 949 miliar telah disetor ke kas negara. Dan, Rp 228 miliar telah
disetor ke kas pemerintah daerah. "Sementara
itu, dari pendapatan gratifikasi yang telah ditetapkan KPK menjadi milik negara
sebesar Rp 18,56 miliar," tandas Abraham Samad.
Lihat
bagaimana ini memang berita baik bagi kita. Mungkin kini kita bisa berteriak “Uhui! asik sekali ..!” ketika sedang
menyaksikan kasus-kasus korupsi terungkap. Tak bisa saya bayangkan jika kita
kembali ke era dimana kasus korupsi disensor dari media. Gawat! Tahun 2014
tidak hanya menjadi tahun penuh tantangan bagi politisi yang ingin mendapat
atau mempertahankan kekuasaan lewat pemilu. Namun juga tahun yang sibuk untuk
Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sejumlah
kasus besar dari tahun lalu, bahkan ada yang disidik sejak 2012, menanti
dituntaskan. Pada saat yang sama, berpotensi muncul kasus baru karena bancakan
anggaran pendapatan dan belanja negara atau daerah unntuk kepentingan pemilu
sangat mungkin terjadi.
Di
tengah besarnya tuntutan dan harapan terhadap KPK, beruntung bagi mereka jika
kita terus mendukung dan ikut berperan aktif dalam memberantas korupsi. 2014, memang tahun yang penuh
karya bagi KPK. Selamat Tahun Baru 2014 Komisi Pemberantasan Korupsi, selamat
berkerja. Selamat Tahun Baru pembaca setiaku.
nice post robin :)
BalasHapusTerima kasih sekali kak sudah membaca :)
Hapus