Man of Steel berceritakan tentang perjalanan awal seorang legenda komik,
Superman. Adaptasi tema gelap dan realistik Zack Snyder dan David S.
Goyer membawa manusia baja ini kembali ke puncak popularitas di tengah
gunjingan para kritikus film. Gelap dan realistik dianggap tidak terlalu sesuai
dengan nuansa legenda komik ini—sangat berbeda dengan para pembawa simbol S
pendahulu. Snyder dan Goyer melakukan hal-hal hebat di film
ini. Sentuhan dramatis ala Snyder berdasarkan
cerita “apa banget” versi Goyer membuat film ini bagus secara
visual tetapi buruk dalam narasi dan pengembangan karakter. Pemilihan judul Manusia Baja bukan Superman dilakukan amat baik dan
konsisten—mengingat film ini sangat sedikit melafalkan nama pahlawan super
berwarnakan merah dan biru ini
Awal plot dengan mengambil 15 menit mata penonton ke arah planet KRYPTON
(entah kenapa saya menulis planet ini dengan huruf besar semua mungkin karena memang begitu luar biasa) itu sangat luar biasa secara visual. Tetapi aneh ketika melihat Jor-El seorang
ilmuwan bertarung melawan Jenderal Zod seorang militer dan menang pula. Duh Goyer. Satu-satu hal baik dari plot dan
narasi ini adalah membangun karakter secara acak dengan adegan flashback tapi amat disayangkan kali ini
eksekusi Snyder kurang pas—sehingga
pengembangan karakter pun terasa kurang. Bahkan perbedaan pandangan dari kedua
ayah (Jor El dan Jonathan Kent) tak terlalu menjadikan konflik batin seorang
Clark Kent.
Secara pribadi menakjubkan melihat para pemeran—diisi dengan para pemain
nominasi dan pemenang Oscar—berkumpul di film ini. Antje Traure sukses memerankan wakil komando dari
Jenderal Zod. Tak disangka memang model ini bekerja keras membentuk tubuh dan
berakting sangat baik. Tentu pujian juga diberikan kepada Michael Shanon sebagai sang Jenderal. Laurence Fishburne pun sukses memerankan kewibawaan dan bijaksana
dari seorang pemimpin redaksi, Perry White.
Tokoh utama Henri Cavill berperan sebagai Manusia
Baja adalah pilihan tepat. Tak pernah ada masalah dengan itu termasuk kostum
biru gelap buatan Samuel Wilkinson.
Terasa kurang karena film buatan Warner Bros ini sangat sedikit menampilkan
keromantisan Clark Kent dan Lois Lane. Mungkin fokus utama sutradara Snyder adalah satu jam terakhir film
berisi dengan adegan penuh pukulan dan kehancuran gedung. Sangat menarik dilihat
mata memang. Mengingat Transformers - film mainan itu sukses dengan cara
seperti ini tanpa pernah memikirkan cerita. Namun hal ini tak bisa disampingkan dengan pukulan karena toh ketika berbicara Superman tentu selalu teringat akan pencari berita Los Lane (Amy Adams)
Setelah plot - pengembangan
karakter serta analisis para pemain marilah kita bertolak ke visual dan
patutlah kita berterima kasih kepada anggaran 225juta dolar. Mereka berhasil
membuat film dengan visual bagusmembuat
film ini menyenangkan untuk ditonton berulang-ulang. Bumbu Easter Egg Supergirl - Luthor dan Batman juga membuat penikmat komik
penasaran kisah berikut.
Sebuah cara berbeda dengan
Marvel untuk mengangkat karakter mereka. Dc Comic dan Warner Bros sudah
mengetahui karakter pahlawan super mereka sudah lama mendunia. Seluruh dunia
mengetahui rumah produksi mereka berisi Superman, Batman, The Flash, Green
Lantern, Aquaman dan Wonder Woman. Para pahlawan legendaris. Pantaslah DC Comic
harus memikirkan cara lain (berbeda dengan Marvel) untuk mempersembahkan
pahlawan mereka kepada penikmat film dan tentu para penggemar yang amat menantikan ini.
Dengan membawa simbol harapan
dan perombakan total alunan lagu pengiring Superman datang ala Hans Zimmer
sangat pantaslah kita menanti 2016 ketika Batman dan Superman bersamaan dalam
sebuah film. Harapan baru seperti simbol S melihat film ini harus lebih baik berikutnya. Sebagai penutup ulasan saya mencuri sedikit naskah Goyer di adegan terakhir film manusia
baja ini. Welcome to The Planet. 7/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar