Bicara Rise of The Planet of The Apes bukan berarti kita melulu akan
dibawa ke kera, hutan, dan lain-lain. Bahkan tidak untuk membahas stasiun luar
angkasa, kera penjajah dan pulau secara monoton seperti kisah The Planet of The
Apes pada tahun 2001. Walau film itu cukup meraup sukses tapi plot mereka
dianggap terlalu mengada-ada.
Barulah pada 2011, studio Fox merakit ulang film kera ini berdasarkan
karakter asli di Conquest of The
Planet of The Apes (1972) tentu dengan cerita yang benar-benar baru. Film
tiga tahun lalu ini benar-benar tepat di tangan seorang sutradara Inggris “tak
terkenal” Rupert Wyatt. Praktis ini adalah film kedua Rupert Wyatt setelah film
pertama di tahun 2008.
Plot kisah ini berawal dari Will Rodman (James Franco) seorang ilmuwan
akrab dengan kera (tentu) mencoba membuat obat untuk meningkatkan seluruh
kemampuan umat manusia. Obat tadi (tentu) diuji coba pada kera yang akan
menjadi tokoh utama di setiap bagian adegan film. Sukses besar! Wyatt luar
biasa membawa ide lama dengan visi baru dengan modal tipis 93juta. Tentu
sebagian besar dimanfaatkan untuk efek visual dengan luar biasa.
Penulis pun ”tak terkenal” minim pengalaman ikut mengambil kesuksesan
dari film ini. Beruntung Fox memiliki James Franco dan King Kong. Maaf Gollum. Captain
Haddock? Bukan tapi Andy Serkis. Serkis memang dikenal mahir memainkan peran walau ia hanya dibalut
peralatan efek visual komputer—kalian bisa melihat itu di karakter yang saya
sebutkan di atas. Mimik dan ekspresi muka sekera Caesar akan membuat mata anda
meneteskan air mata mungkin (maaf atas hiperbola saya). Terlebih lagi dengan
membeli DVD atau BLURAY dengan televisi di rumah anda 40 inch.
Sang sutradara kurang terkenal sukses membawa Caesar dan kawan-kawan
merebut lampu panggung dari seorang James Franco. Franco di sini terlihat
seperti aktor pendukung. Dan ini amat baik mengingat judul film ini Rise dan
Apes. Bahkan saya berani memuji Wyatt adalah sutradara jeli untuk mencampurkan
komponen remeh di film masa lalu dan sekarang—seperti koran dengan berita
tersesat di luar angkasa—dan menempatkan easter ego dengan amat tepat.
Salah satu hal dari film ini yang sukses menjadi bagian favorit adalah
lambang pasukan kera buatan Caesar adalah lambang jendela (tempat Caesar biasa
terkurung di dek dan melihat ke dunia sekitar). Penggambaran luar biasa.
Pantaslah film ini diganjar beberapa penghargaan film. Jangan pernah berharap
drama antar manusia dan manusia atau drama manusia dan kera di film ini. Jangan
pernah. Drama ini akan diisi Caesar – Rocket – Maurice – Buck yang kemudian digantikan
oleh Koba serta kera-kera tidak penting lain.
Drama pertarungan (tanpa taktik niat membunuh Caesar) melawan polisi di
jembatan Golden Gate, San Fransisco menjadi bagian akhir dari film ini. Tentu
ditutup dengan kemenangan Caesar – kuda – dan teman-teman kera menyeberang ke
hutan. Dan benar ini drama. Bagian penutup akan menjadi begitu sangat drama
Caesar dan tiga jenderal baru (Maurice – Rocket dan Koba) meneruskan pengorbanan
Buck untuk membangun peradaban kera baru di hutan Redwood.
Amat drama ala kera. Pantaslah keuntungan 300juta dolar menjadi motivasi
mereka untuk melanjutkan drama para kera ini ke tahap berikut. Tentu untuk
Serkis memperpanjang kontrak sebagai pemimpin kera nan bijaksana. The Dawn of
The Planet of The Apes adalah film yang pantas untuk ditonton setelah muntah
oli dan pelumas akibat menonton Transformers. 8/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar