Tidakkah unik
melihat apa yang dikatakan Tuhan dalam orang-orang suci pencari keributan ini. Para
pencari keributan ini datang mencobai Yesus dalam menafsirkan perkara dunia dan
surga. Sebuah paparan tepat jika pada saat ini anak-anak Tuhan semakin banyak
mengenal Allah dan mengalami segala keintimannya dekat dengan Sang Maha Kuasa.
Hal yang amat baik!
Pemahaman
hidup bertuju kepada Tuhan kemudian bergeser untuk menjadikan penyembahan
beramai-ramai, bersekutu dan beribadah adalah hal utama dalam kekristenan.
Mungkin kini, orang Kristen hanya menganggap minggu adalah hari penting, hari
di mana iman mereka meluap-luap. Hari di mana kartu kependudukan mereka menjadi
warga surga. Tuhan Allah,
Sang empunya surga mungkin dapat berpikir lagi kenapa dulu tidak menjadikan
tujuh hari dalam seminggu berisi hari minggu saja. Ah ada-ada saja! Kita lupa
bahwa kuasa Tuhan melingkupi enam hari lain selain hari minggu. Hari-hari lain
di mana kita isi dengan bekerja, minum, makan, beraktivitas layaknya makhluk
hidup. Acap kali kita lupa kuasa Tuhan mencakup setiap aspek dalam
pemerintahan, Kaisar dalam konteks ayat di atas. Pajak untuk Kaisar sontak
Yesus kepada para pencari ribut itu.
Mungkin tak
pernah terpikir pencari ribut ini memiliki kemiripan dengan kita—hobi mereka
membaca kitab suci dan khusuk dalam beribadah, sering kali lupa dengan fungsi
gereja untuk mengasihi sesama makhluk hidup (manusia – hewan – tumbuhan).
Bahkan lupa untuk membayar pajak atau acuh kepada Negara. Setiap kita para
pengikut Kristus ini dilahirkan lewat seorang wanita di dunia—tentu Tuhan tidak
melayangkan Anda ke dunia atau planet lain. Kita lahir di bumi, di sebuah
negeri, di tengah bangsa menjadikan kita sebagai warga dunia. Maksud besar
bahwa beraktivitas yang benar dengan integritas di bumi sebagai warganya pun
adalah ibadah bagi Tuhan.
Ibadah bagi
Tuhan melingkupi bagaimana cara kita menjalankan dan mengakhiri pendidikan.
Bagaimana cara kita berkarier dan menjalankan setiap tugas kita di kantor.
Bagaimana cara kita untuk berinteraksi, sosial dan bercakap dalam keluarga,
teman dan lingkungan. Menjadi warga dunia dan surga dengan iman kita untuk
mengikut Yesus yang memiliki kuasa dan kehendak dalam setiap hari, dari Minggu
hingga Sabtu. Sebagai pengikut Kristus, kita harus memiliki hati untuk
keduanya, sebagai warga dunia dan surga, tidak bias hanya salah satu saja. Atribut
sebagai warga surga setelah memiliki iman dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
tak bias dicopot dalam aktivitas kita di bumi, ini yang membuat kita berbeda
dengan yang lain. Kewarganegaraan bumi dan atribut surga tak boleh dicopotkan
dalam perkara untuk memuliakan nama Tuhan.
Falsafah untuk
memikirkan hal-hal dalam dunia saja atau hanya hal-hal dalam surga saja tentu
menyalahi maksud dari ajaran Tuhan. Membatasi kemahakuasaan Tuhan, bahwa Tuhan
hanya berkuasa atas hal surgawi saja adalah hal salah. Dunia pun merupakan
lingkup Tuhan. Sebagai orang Kristen menjalankan aktivitas sebagai warga dunia
adalah hal wajib, tentu sesuai dengan jalan yang berkenan untuk Tuhan. Kita
sebagai warga dunia tak boleh lupa hal surga sebaliknya juga seperti itu, kita
sebagai warga surga tak boleh melupakan aktivitas kita di dunia ini. Tujuh hari
dalam seminggu Tuhan melingkupi tujuh hari untuk selalu memuliakan Tuhan dibalik
setiap aktivitas dan tutur laku kita di bumi. Selamat beraktivitas warga-warga
surga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar