Justin Bieber pastinya tidak akan
menyangka kalau berkat teknologi dunia maya, dirinya bisa terkenal di dunia.
Youtube lah, situs paling berjasa buat kiprah Justin di dunia musik. Justin beruntung karena videonya ditonton oleh
Scooter Braun, mantan eksekutif pemasaran sebuah label terkenal dan kemudian
membawanya dari Kanada lewat Youtube ke Atlanta – Amerika Serikat. Kemudian
menjadikan Justin Bieber sebagai remaja dengan penggemar-penggemar di seluruh
dunia.
Bola bergulir dari Amerika Serikat ke
Brasil, Neymar pernah mendapat predikat sebagai raja Youtube karena aksi
menggiringnya ditonton jutaan orang dan membuat semua geleng-geleng kepala.
Aksi mengolah bola ala Ronaldinho mampu ia praktikan dengan sempurna.
Penyelesaian akhirnya juga brilian, tak kalah jika dibandingkan dengan Ronaldo.
Predikat yang melekat pada Bieber dan Neymar efek merebaknya tayangan video di
internet. Neymar pada mulanya memang menjadi buah bibir di kalangan sepakbola
Brasil, berkat aksinya para pemandu bakat Eropa mulai meliriknya.
Bakatnya kemudian menyebar ke seluruh
dunia, ia bahkan pernah disebut sebagai pemain terhebat setelah generasi Pele.
Barcelona yang cukup sering mengandalkan pencari bakat di Brasil mereka yang
cenderung tak bisa diandalkan—karena beberapa pemain dari Brasil sering kali
aneh dan tak berguna. Berita Neymar menyebar dan kemudian menjadi perbincangan
layaknya Bieber dengan rilisan lagu pertamanya.
Namun karena Neymar berlaga bersama
Santos di Serie A Brasil, membuat orang tak punya akses menonton aksinya
langsung. Youtube kemudian menjadi media favorit sekaligus panggung megah untuk
menonton permainan Neymar. Orang kemudian berlomba-lomba mengunggah cuplikan
aksi terbaik Neymar, tak lupa dengan tambahan musik yang pas agar seolah sang
pemain sedang menari bersama si kulit bundar. Akun pengunggah akhirnya berhasil
mendapat jutaan pengunjung dan ribuan langganan, sebuah modal yang bagus untuk
berbisnis di internet.
Cuplikan video di Youtube kebanyakan
memang terdiri dari beragam kompilasi , mulai dari semua gol dalam satu musim
hingga parade blunder. Bagaimana bisa kita menilai seorang pemain hanya dengan
melihat semua golnya saja di internet? Semua gol adalah hasil dari penyelesaian
yang sempurna meski beberapa kasus juga diperoleh karena keberuntungan. Seorang
penyerang dengan mudahnya akan diberi label tajam dengan menonton semua golnya.
Begitu juga dengan kiper, jika ingin memberi label buruk kumpulkan saja blunder
yang pernah dibuatnya atau yang sedikit sopan cuplikan saat ia sedang
kebobolan.
Sialnya, cara ini kerap dilakukan oleh
beberapa klub untuk melakukan penilaian saat ingin merekrut pemain. Terutama
jika klub tersebut tak punya pemandu bakat atau sistem pencarian bakat yang
memadai. Pelatih dapat terlena melihat kemampuannya di kumpulan cuplikan aksi
terbaiknya di Youtube. Tetapi bukannya hal demikian menjadi haram untuk
dilakukan dalam sepakbola. Pelatih yang punya insting bagus terkadang
dapat menilai pemain berbakat hanya dengan melihatnya berjalan, menggiring
bola, atau caranya menendang. Opsi lain adalah dengan menonton sejumlah
permainannya secara utuh dalam beberapa pertandingan. Cara yang cukup adil karena
penilaian dapat dilakukan tanpa menutupi atau melebihkan dan tentu saja hemat
biaya. Klub sebesar Barcelona pun ingin selalu menghemat biaya bahkan dalam
kasus mendatangkan Bieber dari Santos, Brasil.
Dia Bieber dari Brazil, penerus Pelle
sebagai tulang punggung Brasil di pentas dunia. Menggantikan Pele sebagai
pencetak gol terbanyak Brasil bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan usia
semuda itu, ia belum mencapai puncak permainannya. Dan kalaupun ternyata sudah,
ia masih memiliki karier yang panjang. Itu dengan asumsi bahwa karier Neymar
berjalan mulus, tentu saja. Jika dalam empat tahun pertamanya bersama tim
nasional Neymar mampu mencetak 40 gol, bukan tak mungkin ia bisa mencetak 40
gol lagi dalam empat tahun ke depan. Katakanlah semuanya berjalan lancar; maka
Neymar akan menduduki posisi puncak di usia 26 tahun. Mengerikan.
Sosok yang dulunya kerap kali dicibir
karena dianggap sebagai artis Youtube ternyata mampu membuktikan kepada dunia
bahwa dirinya adalah seorang pemain hebat. Di usia semuda ini, ia sudah mampu
melewati setengah perjalanan menuju takhta Pele. Tanpa mengecilkan Pele,
perjalanan Neymar untuk menggeser Sang Raja dari singgasananya bukanlah perkara
sulit. Jika ia sudah berhasil, Neymar nantinya boleh menyombongkan diri sebagai
pemain terbaik Brasil (bahkan dunia) sepanjang masa. Neymar dan Bieber keduanya
lahir dan dikenal dari internet, mendapat pencapaian besar di usia muda. Namun
hebat-populer-dan bergelimang pencapaian pribadi saja tidak cukup. Ada
tantangan lebih besar yang harus dihadapi oleh Neymar: membuktikan bahwa
dirinya pantas menjadi kapten tim nasional Brasil. Mungkin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar