Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Sabtu, 19 September 2015

Neymar da Silva “Bieber” Santos Júnior



Justin Bieber pastinya tidak akan menyangka kalau berkat teknologi dunia maya, dirinya bisa terkenal di dunia. Youtube lah, situs paling berjasa buat kiprah Justin di dunia musik. Justin beruntung karena videonya ditonton oleh Scooter Braun, mantan eksekutif pemasaran sebuah label terkenal dan kemudian membawanya dari Kanada lewat Youtube ke Atlanta – Amerika Serikat. Kemudian menjadikan Justin Bieber sebagai remaja dengan penggemar-penggemar di seluruh dunia.

Bola bergulir dari Amerika Serikat ke Brasil, Neymar pernah mendapat predikat sebagai raja Youtube karena aksi menggiringnya ditonton jutaan orang dan membuat semua geleng-geleng kepala. Aksi mengolah bola ala Ronaldinho mampu ia praktikan dengan sempurna. Penyelesaian akhirnya juga brilian, tak kalah jika dibandingkan dengan Ronaldo. Predikat yang melekat pada Bieber dan Neymar efek merebaknya tayangan video di internet. Neymar pada mulanya memang menjadi buah bibir di kalangan sepakbola Brasil, berkat aksinya para pemandu bakat Eropa mulai meliriknya.

Bakatnya kemudian menyebar ke seluruh dunia, ia bahkan pernah disebut sebagai pemain terhebat setelah generasi Pele. Barcelona yang cukup sering mengandalkan pencari bakat di Brasil mereka yang cenderung tak bisa diandalkan—karena beberapa pemain dari Brasil sering kali aneh dan tak berguna. Berita Neymar menyebar dan kemudian menjadi perbincangan layaknya Bieber dengan rilisan lagu pertamanya.

Namun karena Neymar berlaga bersama Santos di Serie A Brasil, membuat orang tak punya akses menonton aksinya langsung. Youtube kemudian menjadi media favorit sekaligus panggung megah untuk menonton permainan Neymar. Orang kemudian berlomba-lomba mengunggah cuplikan aksi terbaik Neymar, tak lupa dengan tambahan musik yang pas agar seolah sang pemain sedang menari bersama si kulit bundar. Akun pengunggah akhirnya berhasil mendapat jutaan pengunjung dan ribuan langganan, sebuah modal yang bagus untuk berbisnis di internet.


Cuplikan video di Youtube kebanyakan memang terdiri dari beragam kompilasi , mulai dari semua gol dalam satu musim hingga parade blunder. Bagaimana bisa kita menilai seorang pemain hanya dengan melihat semua golnya saja di internet? Semua gol adalah hasil dari penyelesaian yang sempurna meski beberapa kasus juga diperoleh karena keberuntungan. Seorang penyerang dengan mudahnya akan diberi label tajam dengan menonton semua golnya. Begitu juga dengan kiper, jika ingin memberi label buruk kumpulkan saja blunder yang pernah dibuatnya atau yang sedikit sopan cuplikan saat ia sedang kebobolan.

Sialnya, cara ini kerap dilakukan oleh beberapa klub untuk melakukan penilaian saat ingin merekrut pemain. Terutama jika klub tersebut tak punya pemandu bakat atau sistem pencarian bakat yang memadai. Pelatih dapat terlena melihat kemampuannya di kumpulan cuplikan aksi terbaiknya di Youtube. Tetapi bukannya hal demikian menjadi haram untuk dilakukan dalam sepakbola. Pelatih yang punya insting bagus terkadang dapat menilai pemain berbakat hanya dengan melihatnya berjalan, menggiring bola, atau caranya menendang. Opsi lain adalah dengan menonton sejumlah permainannya secara utuh dalam beberapa pertandingan. Cara yang cukup adil karena penilaian dapat dilakukan tanpa menutupi atau melebihkan dan tentu saja hemat biaya. Klub sebesar Barcelona pun ingin selalu menghemat biaya bahkan dalam kasus mendatangkan Bieber dari Santos, Brasil.

Dia Bieber dari Brazil, penerus Pelle sebagai tulang punggung Brasil di pentas dunia. Menggantikan Pele sebagai pencetak gol terbanyak Brasil bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan usia semuda itu, ia belum mencapai puncak permainannya. Dan kalaupun ternyata sudah, ia masih memiliki karier yang panjang. Itu dengan asumsi bahwa karier Neymar berjalan mulus, tentu saja. Jika dalam empat tahun pertamanya bersama tim nasional Neymar mampu mencetak 40 gol, bukan tak mungkin ia bisa mencetak 40 gol lagi dalam empat tahun ke depan. Katakanlah semuanya berjalan lancar; maka Neymar akan menduduki posisi puncak di usia 26 tahun. Mengerikan.

Sosok yang dulunya kerap kali dicibir karena dianggap sebagai artis Youtube ternyata mampu membuktikan kepada dunia bahwa dirinya adalah seorang pemain hebat. Di usia semuda ini, ia sudah mampu melewati setengah perjalanan menuju takhta Pele. Tanpa mengecilkan Pele, perjalanan Neymar untuk menggeser Sang Raja dari singgasananya bukanlah perkara sulit. Jika ia sudah berhasil, Neymar nantinya boleh menyombongkan diri sebagai pemain terbaik Brasil (bahkan dunia) sepanjang masa. Neymar dan Bieber keduanya lahir dan dikenal dari internet, mendapat pencapaian besar di usia muda. Namun hebat-populer-dan bergelimang pencapaian pribadi saja tidak cukup. Ada tantangan lebih besar yang harus dihadapi oleh Neymar: membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi kapten tim nasional Brasil. Mungkin?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Agata | WS
x x x x x x x.