Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Kamis, 08 November 2012

Kita adalah Media


     Bulan lalu, tepatnya ketika penyelenggaraan Idul Adha, media sukses membuat gua terheran-heran dengan tagline “Sapi SBY kalah besar dari Mbak Tutut”. Cukup unik karena beberapa teman-teman twitter cukup ramai merespon dan me-retweet berita ini. Why is it important for people to talk about comparing a cow, when we know chldren are dying of hunger in this country? Kenapa beberapa orang menganggap berita ini sesuatu yang penting dan layak untuk disebarkan? Ada banyak pertanyaan yang cukup banyak muncul di kepala gua dengan masalah (menurut gua pribadi) ini.

     Sapi Presiden SBY lebih kecil dibanding dengan sapi yang diberikan mbak Tutut untuk kurban memang fakta, tapi apakah itu pantas jadi berita? Dibagian ini, mungkin gua akan dicela oleh sebagian orang. Yang jadi masalah adalah, banyak yg menganggap hal hal tidak penting jadi berita sementara banyak yg pantas dan harusnya diberitakan malah tidak diberitakan. Masih banyak pengungsi dari Timor Leste yg masih tidur di kamp pengungsian, itu berita. Pemerintah menghindari terus pembahasan RUU BPJS, itu berita. Putra Putri Bangsa meraih medali emas kejuaraan eksakta, itu berita. Masyarakat Mentawai masih banyak yg tinggal di reruntuhan rumah mereka, itu berita.

     Seharusnya kita musti lebih bijak akan informasi yg kita sebarkan. Gua pribadi, lebih cenderung memilih membaca dan membagikan apa yang gua tahu tentang sisi positif Indonesia. Sesuatu yang memang jarang sekali ditampilkan oleh para media, pada umumnya. Tapi bukan berarti gua partisan, atau apatis terhadap berita buruk. Sebarkan sesuatu hal positif membuat motivasi untuk maju dan mengubah muncul untuk ke arah yang lebih positif. Yang membedakan orang terjajah dan orang merdeka, adalah pilihan. Kita sebagai orang yang sudah merdeka punya pilihan untuk membagikan apa yang kita pelajari dan ketahui. Orang terjajah tidak punya pilihan selain menjalankan perintah penjajahnya. Orang merdeka terbuka akan pilihan, walaupun terkadang mereka dibawa terhanyut kepada zona aman.

     Ada yang mengaku jarang baca buku gara gara twitter. Ada yg mengaku jarang ngeblog gara gara twitter. FYI gua main twitter tapi produkifitas nge-blog tinggi. Buku yang gua baca banyak bahkan sekarang lagi rutin baca buku. Kita tidak punya alasan untuk tidak menghadirkan atau menyebarkan berita-berita yang menurut kita pribadi penting. Karena sekarang, dengan twitter, facebook, blog, youtube,
Kita adalah Media.
 

2 komentar:

  1. saya suka dengan kalimat "Seharusnya kita musti lebih bijak akan informasi yg kita sebarkan. "
    ..
    bener banget Gan.. salam kenal silahkan mampir ke blog ane juga ya

    BalasHapus

© Agata | WS
x x x x x x x.