Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Sabtu, 22 Desember 2012

My Time is Now


     Bukan berdasarkan tagline sebuah merk sepatu Internasional, gua menulis tulisan ini. Bukan juga bagian dari sebuah promosi atau ajakan untuk membeli produk sepatu ini, gua mencantumkan My Time is Now sebagai judul dari tulisan ini. Melainkan ada yang salah tentang kapan kita akan tersadar dan kapan kita berani bertindak untuk memulai. Seberapa sering gua dan elo mendengar orang berkata gua pengen ngelakuin ini dan ngelakuin itu tapi aku belum siap. Gua pengen hidup sehat tapi nggak sekarang. Gua pengen membantu anak-anak yang tidak mampu untuk sekolah tetapi tunggu gua sudah menjadi orang kaya. Gua pengen melakukan sesuatu untuk Indonesia tetapi tunggu waktu yang tepat.

      Semua yang ditulis tadi atau yang elo pernah dengar, mempunyai satu persamaan. Menunggu waktu yang sempurna, waktu yang tepat untuk melakukan atau memulai sesuatu. Mereka menggambarkan situasi sebagai syarat untuk memulai suatu perubahan dan tindakan. Dengan kata lain, mereka ingin bertahan dalam suatu kondisi yang nyaman sebelum mereka harus memulai mengambil tindakan. Tetapi masalahnya sampai kapanpun waktu yang tepat tidak akan pernah tiba.

     Menurut gua, tidak ada waktu yang tepat untuk mentransformasi diri, untuk terus belajar sesuatu yang baru dan menciptakan perubahan bagi Indonesia. Karena waktu yang tepat adalah sekarang, ketika elo mulai berpikir untuk bertindak atau mungkin ketika elo sedang membaca tulisan ini. Semua langkah dalam tindakan dan perubahan selalu melibatkan resiko, mungkin itu yang membuat kita cenderung menunda-nunda dan menanti tibanya waktu yang tepat. Mungkin kita takut gagal dan bergumul diawalnya tetapi semua itu bukan sebuah alasan untuk tidak mengambil sebuah langkah perubahan. Tetapi bukan berarti kita harus menjadi sembrono atau nekad dalam pengambilan tindakan.

     Petani yang selalu melihat cuaca, membuatnya tidak akan menanam. Dan jika petani itu terus menunggu cuaca yang sempurna untuk menanam, gua yakin dia tidak pernah akan memanen. Tuhan menetapkan langkah orang yang hidupnya berkenan pada Dia. Dengan kondisi Indonesia yang gelap, anda tidak bisa terus mengeluh dan menunggu ada lampu yang menyala dengan sendirinya. Tetapi ambil langkah, nyalakan terang itu tanpa harus menunggu. Dan ketika kita harus melakukan bagian kita. Berhentilah menunggu. Just do it. 

Just do it with GOD because MY TIME IS NOW

2 komentar:

  1. Blogg nya bagus gan.
    tinggal perbanyak Posting aja.

    Jalan" ke Blogg ane juga ya...

    BalasHapus

© Agata | WS
x x x x x x x.