Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat - baca dan amati?

Bukankah tulisanmu adalah apa yang kau lihat di setiap keliling dan sekitarmu? - baca di setiap lembar kertas dan layar digitalmu? dan amati di setiap kisah, kenangan, sentuhan pasanganmu?

Rabu, 22 Mei 2013

Penjarakan Samuel Tumanggor!

Paduka yang mulia,

izinkan saya memberi laporan tentang seorang penulis yang berbahaya. Tentu tidak kalah dari pemberontak–pemberontak yang hadir di orde baru. Pemberontak-pemberontak yang sudah kita penjarakan mereka karena karyanya. Penulis yang bernama Samuel Tumanggor ini pun datang dengan bersenjatakan buku-bukunya. Penulis ini datang menyadarkan para pemuda kristen kita terhadap hak mereka.

Buku yang menjadi senjata penulis ini tidaklah setebal aturan-aturan yang kita buat selama ini. Tidak terlalu mebahayakan jika hanya membaca judulnya saja. Tetapi ide dalam sebuah buku ini yang menurut saya sangatlah berbahaya. Ide yang berpotensi membuka mata mereka akan kecurangan, kejahatan, dan tak-tik licik yang selama ini selalu kita terapkan dan bahkan sudah hampir menjadi budaya.

Bahkan, bukan hanya menghasilkan buah ide dari buku-bukunya, Samuel Tumanggor sudah berani untuk datang ke tempat yang jauh dari kediamannya (baca: Bandung) untuk membentuk pasukan di Nusantara ini. Menurut informasi yang saya dapatkan dari abdi-abdi Nusantara lainnya, setiap tahun Samuel Tumanggor mencari tujuh orang pasukan dan mencuci pikiran mereka. Seolah-olah terlihat sedikit, tetapi saya khawatir dengan keadaan ini.

Jujur saja, pada awalnya, saya tidak memercayai informasi ini. Kemudian saya menyusup dan menjadi salah satu dari tujuh pasukan yang Samuel Tumanggor bentuk di Pontianak. Ide hebat nan mengancam keberadaan budaya Nusantara coba dibagikan oleh Samuel Tumanggor di Pontianak.

Saya sangat khawatir, ide yang diberikan bisa membuka hati rakyat, bisa membuat mereka bersatu, berkarya melalui tulisan dan memberontak dari cengkeraman kita. Kecemasan saya bukan tanpa alasan. Saya takut tulisan dan ide orang ini akan berdampak seperti Onze Strijd tulisan Soetan Sjahrir atau Alks Ik Eens Nederlander Was tulisan Ki Hajar Dewantoro. Jangan sampai sejarah berulang.

Jangan sampai Nusantara kehilangan kendali! Pasungan terhadap rakyat harus terus kita kuatkan dan jaga. Rakyat Nusantara harus merasa diri mereka tak berdaya. Kita harus membuat mereka, merasa diri tak mampu untuk menulis dan menghasilkan ide.

Saran saya demi kepentingan Nusantara ini, penjarakan Samuel Tumanggor! Sebelum semakin banyak rakyat menjadi sadar lalu bangkit kritis. Sebelum semakin banyak rakyat menjadikan tulisan mereka sebagai inspirasi. Sebelum semakin banyak rakyat melakukan perubahan yang mengancam kedudukkan kita. Hidup Nusantara!

Salam takzim,
Laksamana Robin Padilla
 

-- catatan : setelah artikel ini, tulisan didalam blog www.rocodillacave.blogspot.com akan berubah cara penulisan :)) --

4 komentar:

  1. Waahh tulisan yg sangat menarik dan jd salah satu prbncangan d klas menulis padang dg bg sam :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sampai diperbincangkah toh. hahaha.
      Sukses buat kelas penulisan di padang :)

      Hapus
  2. Dahsyat Pasukan yang dibentuk Bang Sam, tersebar hingga seberang lautan. Senjatanya sungguh meng-"hidup"-kan.

    BalasHapus
  3. Virus Samuel Tumanggor belum lama ini sudah merebak di Pematang Siantar. :D

    BalasHapus

© Agata | WS
x x x x x x x.